Kamis, 25 Februari 2016

MANUSIA PURBA DI INDONESIA



MANUSIA PURBA DI INDONESIA
“Hai guys,..... sejarah kelas x .blogspot.com kali ini akan membahas tentang Manusia Purba di Indonesia. Postingan  ini diharapkan dapat membantu kalian dalam Memahami berbagai jenis manusia purba Indonesia dan Dunia melalui media foto, video, gambar, artefak sesuai dengan materi pembelajaran, Mengumpulkan data lanjutan dari sumber primer maupun sekunder terkait dengan pertanyaan mengenai manusia purba Indonesia dan Dunin, serta Menganalisis informasi yang diperoleh dengan mengelompokkan manusia purba Indonesia dan Dunia ke dalam pembabakan jaman dengan ciri-ciri budayanya.”
1.      Jenis Manusia Purba di Indonesia dan Kaitannya dengan Nenek Moyang Bangsa Indonesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnP-d5OtzgCRrWL4DsS-Ipdy16NSZ-b_4CyM7xkJebWydi3nEFNytbfpeMfZL7tOymCjk2HYWgoEawatFZ0DEO-ywqk8Piam1RYzcOaQZNztfenATmuKFZDfDcFwIpm3nz6IiW1HkS8Q8/s1600/download.jpg
Bagaimana cara mengetahui kehidupan manusia yang hidup pada masa awal? Ada dua cara, yaitu melalui sisa-sisa manusia, tumbuhan, dan hewan yang telah membatu atau biasa disebut dengan fosil dan melalui benda-benda peninggalan sebagai hasil budaya manusia, alat-alat rumah tangga, bangunan, artefak, perhiasan, senjata, atau fosil manusia purba yang diketemukan.
Kehidupan manusia purba di Indonesia diketahui melalui peninggalan fosil tulang-belulang mereka. Fosil-fosil tersebut meliputi tengkorak, badan, dan kaki.Fosil tengkorak dengan ukuran kapasitas tempurung kepalanya dapat mengungkap-kan sejauh mana kemampuan berpikir mereka dibandingkan dengan kapasitas manusia modern sekarang. Demikian juga dengan bentuk tulang rahang, lengan, dan kaki dapat dibandingkan dengan bentuk tulang yang sama dengan tulang manusia modern sekarang atau dengan jenis kera (pithe). Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa mereka berbeda dengan manusia modern sekarang, namun memiliki tingkat kecerdasan tertentu yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kera.Mereka telah memiliki tingkat kemampuan untuk mengem­bangkan kehidupan, seperti halnya manusia sekarang walaupun dengan tingkat yang sangat terbatas.Mereka lazim disebut sebagai manusia purba atau manusia yang hidup pada zaman pra-aksara.
Berikut akan diuraikan fosil jenis manusia purba yang di­temu­kan di wilayah Indonesia.
a.      Meganthropus Palaeojavanicus (mega = besar, anthropus = manusia, palaeo = tua, dan javanicus = Jawa)
Jenis manusia ini dianggap sebagai manusia tertua yang hidup di Jawa kira-kira 2 juta sampai 1 juta tahun silam.Manusia purba jenis ini memiliki ciri-ciri biologis berbadan besar, kening menonjol, dan tulang pipi menebal.Makanan utamanya adalah tumbuh-tumbuhan. Fosil tulang rahang bawah manusia purba jenis ini ditemukan oleh Ralph von Koenigswaldpada 1941 di dekat Desa Sangiran, Lembah Sungai Bengawan Solo.
b.      Pithecanthropus Robustus dan Pithecanthropus Mojokertensis (pithe = kera)
Jenis manusia ini ditemukan oleh Ralph von Koenigswald pada 1936 di Lembah Sungai Brantas.Manusia ini dianggap generasi lebih muda dibandingkan dengan jenis manusia pertama.Jenis manusia purba ini masih mirip kera sehingga disebut pithe.
c.       Pithecanthropus Erectus (erectus = tegak)
Manusia jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois pada 1890–1892 di Desa Trinil, dekat Ngawi, Madiun.Berdasarkan temuan tengkoraknya, jenis manusia ini bertubuh agak kecil dan memiliki kemampuan pikir yang masih rendah. Volume otak kepalanya masih 900 cc, sedangkan volume otak manusia modern adalah lebih dari 1000 cc, dan jenis kera tertinggi 600 cc. Diperkirakan jenis manusia ini hidup kira-kira 1 juta hingga 600.000 tahun silam.
d.      Homo Soloensis
Kedua jenis manusia ini ditemukan pada 1931–1934.Homo Soloensis ditemukan di sepanjang Bengawan Solo (Ngandong, Sambungmacan, dan Sangiran) oleh C. Ter Haardan W.F.F. Oppenoorth.Bentuk tubuhnya tegak dan keningnya sudah tidak menonjol.Mereka hidup dari 900.000 sampai 200.000 tahun yang lalu.Adapun Homo Wajakensis ditemukan oleh Von Rietschoten di Desa Wajak pada 1888 dan Eugene Duboispada 1889.
Diperkirakan manusia jenis ini hidup dari 60.000 sampai 25.000 tahun yang lalu.Kedua jenis manusia ini disebut homo karena mirip manusia modern. Volume otaknya pun sudah mencapai 1300 cc. Mereka juga disebut sebagai homo sapiens karena kecerdasannya hampir menyamai manusia modern sekarang. Jenis Manusia Wajak diperkirakan merupakan nenek moyang bangsa asli Australia, yaitu bangsa Aborigin.
e.       Homo Mojokertensis
Manusia jenis ini ditemukan oleh Ralph von Koenigswald pada 1936 di Mojokerto.Fosil yang ditemukan adalah sebuah tengkorak anak-anak yang diperkirakan belum melewati umur 5 tahun.Ralph von Koenigswold memperkirakan fosil Homo Mojokertensis ini adalah fosil yang berasal dari anak-anak Pithecanthropus.

2.      Peta Jalur Penyebaran Manusia Purba di Indonesia
Menurut teori H. Kern dan Von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari rumpun bangsa Austronesia yang masuk ke Indonesia sekitar 2000 SM secara bergelombang dan menyebar ke wilayah Indonesia.Mereka berasal dari daerah Yunan (Tonkin), yaitu sekitar lembah hulu Sungai Mekhong, Vietnam sekarang.Perpindahan bangsa Austronesia tersebut disebabkan oleh berbagai faktor.Pertama, terjadinya bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, kemarau panjang, dan sebagainya.Kedua, adanya serangan bangsa-bangsa pengembara dari Cina Utara (bangsa Barbar) sekitar tahun 2000 SM, dan serangan dari bangsa Tibet sekitar 1000 SM. Faktor tersebut telah mendorong bangsa Austronesia meninggalkan tempat kelahirannya untuk mencari tempat hidup baru yang lebih aman. Mereka datang ke Indonesia ada yang melalui jalur darat dan ada juga yang melalui jalur laut.Penyebaran mereka ke Indonesia terbagi dalam dua gelombang, yaitu sebagai berikut.
a.      Gelombang Pertama (2000 SM)
Nenek moyang bangsa Indonesia yang datang kali pertama diper­kirakan terjadi pada 2000 SM. Arus perpindahan bangsa Austronesia ini membawa kebudayaan Neolithikum, dan dikenal dengan sebutan Proto Melayu (Melayu Tua). Mereka datang dari Yunan ke Indonesia melalui jalur Barat dan Timur.
Jalur Barat, dari Semenanjung Malaya, Sumatra, ada yang menuju ke Jawa, ada yang menuju ke Kalimantan, dan berakhir  di Nusa Tenggara. Peninggalan kebudayaan yang dibawa melalui jalur barat ini adalah kapak persegi.
Jalur Timur, dari Teluk Tonkin di Yunan menyusuri Pantai Asia Timur menuju Taiwan, Filipina, Sulawesi, Maluku, Papua, sampai Australia. Peninggalan kebudayaan yang dibawa melalui jalur ini adalah kapak lonjong yang banyak dijumpai di Minahasa, Seram, Kalimantan, dan Papua.Oleh karena itu, kapak ini sering disebut Neolithikum Papua.
Dari sekian banyak suku bangsa Indonesia yang tersebar di seluruh Kepulauan Nusantara, kita masih dapat melihat suku bangsa yang tergolong Proto Melayu ini, yaitu Suku Batak Pedalaman, Suku Dayak, Suku Toraja, dan Suku Papua.
b.      Gelombang Kedua (500 SM)
Gelombang kedua terjadi sekitar 500 SM. Gelombang kedua ini juga termasuk dalam rumpun bangsa Austronesia yang disebut Deutro Melayu (Melayu Muda).Kebudayaan yang dibawa ras Deutro Melayu ini relatif lebih maju karena mereka sudah mengenal benda-benda dari perunggu, seperti kapak corong, nekara, dan perhiasan perunggu (Kebudayaan Dongson).
Bangsa Austronesia dari ras Deutro Melayu ini akhirnya dapat mendesak ras Proto Melayu yang sudah lebih dahulu datang.Sifat ras Deutro Melayu ini lebih terbuka terhadap pengaruh kebudayaan luar dibandingkan dengan ras Proto Melayu. Kedatangan nenek moyang ke wilayah kepulauan kita memilih daerah pantai, muara, dan sungai dengan per­timbangan, antara lain letaknya strategis, mudah mendapatkan air, subur, tersedia bahan makanan, dan jalur lalu lintas yang mudah dilalui.
Melalui perjalanan waktu yang sangat panjang, ras Deutro Melayu ini akhirnya menjadi nenek moyang sebagian besar bangsa Indonesia.Kehadirannya me-lahirkan kebudayaan baru dan kemudian menjadi kebudayaan bangsa Indonesia sekarang ini.

















MANUSIA PURBA DI INDONESIA


Manusia Purba (Prehistoric People) merupakan jenis manusia yang hidup berjuta tahun lalu yang belum mengenal tulisan. Memiliki alat pendukung untuk berburu / mencari makanan terbuat dari batu. Manusia purba diperkirakan hidup di bumi sekitar 4 tahun lalu.

Gambar Manusia Purba
Terungkapnya manusia purba ini berawal dari penemuan FOSIL dan ARTEFAK :
1.      FOSIL adalah tulang belulang manusia maupun hewan dan tumbuhan yang telah membatu.
2.      ARTEFAK adalah peralatan dan perlengkapan kehidupan manusia sebagai hasil dari kebudayaannya.
Sehingga dari fosil dan artefak ini para peneliti atau ahli arkeolog dapat mengetahui usia dan peradaban di alam kehidupanya pada masa lampau.

Manusia Purba yang ditemukan di Indonesia antara lain :


1. Meganthropus Paleojavanicus
Disebut juga sebagai Manusia Raksasa Jawa, ditemukan oleh seorang peneliti dari belanda bernama Von Koniegswald di Sangiran, Lembah Bengawan Solo antara  Tahun 1936 - 1941. Fosil ini berasal dari lapisan Pleistosen bawah, diperkirakan dia memiliki badan tegap dan rahang besar dan kuat. Manusia jenis ini diperkirakan hidup pada Zaman Batu Tua (Paleolithikum) sekitar  1 juta sampai dengan 2 juta tahun lalu.
Gambar Manusia Purba Meganthropus Paleojavanicus
2. Pithecanthropus
Manusia purba jenis ini merupakan manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Manusia ini juga disebut Manusia Kera yang Berjalan Tegak. Memiliki umur yang bervariasi diperkirakan hidup antara 30.000 sampai dengan 2 juta tahun lalu. Manusia purba jenis ini mempunyai ciri-ciri badan tegap tapi tidak setegap meganthropus, muka menonjol ke depan dahi miring kebelakang, bentuk kepala lonjong seperti berkonde dan hidungnya besar.
Ada beberapa spesies manusia purba jenis ini yang ditemukan di Indonesia, antara lain :
a. Pithecanthropus Erectus
Fosil ini ditemukan oleh Eugene Dubois pada Tahun 1891 di Trinil Jawa Tengah. Berasal dari lapisan Pleistosen lapisan bawah dan tengah. Femur atau tulang pahanya, bentuk  dan  ukurannya jelas  seperti milik  manusia dan  menunjukkan bahwa mahluk itu berjalan diatas kedua kakinya. Volume otaknya mencapai 900cc sedangkan kera hanya 600cc.
Gambar Manusia Purba Pithecanthropus Erectus
b. Pithecanthropus Mojokertensis
Ditemukan oleh Von Koeningswald pada Tahun 1936 di Mojokerto, Jawa Timur. Fosil yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak anak-anak.
Gambar Manusia Purba Pithecanthropus Mojokertensis

c. Pithecanthropus Robotus
Ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada Tahun 1939 di Trinil, Von Koenigswald menganggap fosil ini sejenis dengan Pithecanthropus Mojokertensis.
Gambar Manusia Purba Pithecanthropus Robotus

d. Pithecanthropus Soloensis
Ditemukan di dua tempat terpisah oleh Von Koeningswald dan Oppernoorth di Ngandong dan Sangiran.berupa tengkorak dan tulang kering. Tahun 1931-1933.

Gambar Manusia Purba Pithecanthropus Soloensis
3. Homo
Manusia purba jenis merupakan jenis manusia purba yang berumur paling muda, diperkirakan hidup pada jaman 15.000-40.000 SM. Volume otaknya yang sudah menyerupai manusia modern dan bukan lagi manusia kera (Pithecanthrupus).


Beberapa manusia purba jenis homo yang ditemukan di Indonesia, antara lain :
a. Homo Soloensis
ditemukan oleh Von Koeningswald dan Weidenrich antara tahun 1931-1934 disekitar sungai Bengawan Solo. Fosil yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak. Ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh manusia purba jenis ini antara lain, volume otak antara 1000 – 1300 cc; tinggi badan antara 130 – 210 cm; muka tidak menonjol ke depan; serta berjalan tegap secara bipedal (dua kaki). Homo soloensis diperkirakan pernah hidup antara 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu.

Gambar Manusia Purba Homo Soloensis

b. Homo Wajakensis
 yang ditemukan oleh Van Rèestchoten pada Tahun 1990 di Desa Wajak, Tulungagung yang kemudian di teliti oleh Eugene Dubois. Hidup antara 40.000 –  25.000 tahun yang  lalu,  pada lapisan Pleistosen Atas. Tengkoraknya mempunyai banyak persamaan dengan orang Aborigin penduduk asli Australia. Yaitu : memiliki muka lebar dan datar; hidungnya lebar dan bagian mulutnya menonjol; tulang tengkorak sudah membulat; serta memiliki tonjolan yang agak mencolok di dahi

Gambar Manusia Purba Homo Wajakensis
c. Homo Floresiensis
Gambar Manusia Purba Homo Floresiensisdibanding jenis lainnya, homo ini memiliki keistimewaan karena tubuhnya yang kerdil. Ditemukan oleh seorang pastur bernama Verhoeven pada tahun 1958 di goa Liang Bua Manggarai, Flores, dan baru di umumkan sebagai temuan yang menghebohkan pada tahun 2004. Diperkirakan hidup sekitar 30.000 –18.000 tahun yang lalu, telah mampu membuat peralatan dari batu, pemburu handal dan memasak dengan api, tetapi ukuran tangannya masih panjang. Manusia kerdil ini memiliki tinggi tubuh sekitar 1m, dan ukuran tengkorak seperti anak kecil. Dari cerita  rakyat  setempat, masyarakat Flores menyebut manusia kerdil ini  dengan nama Ebu Gogo.




Dalam hal penemuan manusia purba, Indonesia menempati posisi yang penting, sebab fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia berasal dari kala Pleistosen sehingga tanpak jelas perkembangan fisik manusia purba tersebut. Manusia-manusia purba yang ditemukan di Indonesia adalah sebagai berikut :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW_O-7FQ-MFC97NfNCnTtJ3FgVm_n6Aw2Ms22sQgDOazKgHW9mFMVedLDoNYAEzQD2g8DxqlsFpTn01YCAXiSix2pLfdWecbXW3J77uxd3P6P8JzFvbWPe9MEQenu4WB4paCdQjEv2Bik/s200/megan.jpg
a. Meganthropus Paleojavanicus
Fosil Mrganthropus Paleojavanicus ditemukan oleh Von Koenigswald di Sangiran, lembah Bengawan Solo pada tahun 1936-1941. Fosil ini berasal dari lapisan Pleistosen Bawah. Meganthropus memiliki badan yang tegap dan rahang yang besar dan juga kuat. Mereka hidup denan cara mengumpulkan makanan. Makanan mereka berasal dari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Sebagian ahli menganggap bahwa Meganthropus sebenarnya merupakan Pithecanthropus dengan badan yan besar.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-8cra6RowF3t9kh4IfsqckfnzQM80xoqYRcjngFLISTIFCsuz3tHFn4XhSmELip19UlVKw04LkFmSZFoNtiAkVBxSZkNYJ49tASuaFP8pxas8nF6zUqaPy62hn1PkBGNLFJtnnAoN2Kw/s200/pitecan.jpg
b. Pithecanthropus
Fosil Pithecantropus merupakan fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Fosil ini berasal dari Pleostosen bawah dan tengah. Mereka hidup dengan cara berburu makanan. Mereka sudah memakan segala, tetapi makanannya belum diolah. Pithecanthropus dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
- Pithecanthropus Mojokertensis
Fosil ini ditemukan oleh Von Koenigswald di desa Perning, Jawa Timur pada lapisan Pleistosen bawah. Temuan tersebut merupakan fosil anak-anak berumur sekitar 5 tahun. Makhluk ini diperkirakan hidup sekitar 2,5 -2,25 tahun yang lalu. Pithecanthropus Mojokertensis berbadan tegap, mukanya menonjol ke depan dengan kening yang tebal dan tulang pipi yang kuat.
- Pithecanthropus Robustus
Fosil ini ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada tahun 1939 di Trinil, lembah Bengawan Solo. Fosil ini berasal dari lapisan Pleistosen Bawah.
- Pithecanthropus Erectus
Fosil ini ditemukan oleh Eugene Dubois di desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur, pada tahun 1890 berasal dari lapisan Pleistosen Tengah. Mereka hidup sekitar 1-1,5 juta tahun yang lalu. Volume otak Pithecanthropus mencapai 900 cc. Volume oyak manusia medern lebih dari 1000 cc, sedangkan volume otak kera hanya 600 cc. Bila dihubungka dengan teori evolusi Darwin, Pithecanthropus Erecttus dianggap sebagai Missing Link atau makhluk peralihan dari kera ke manusia.

c. Homo
- Homo Soloensis
Fosil ini ditemukan di Ngandong, Blora di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen oleh Ter Haar, Oppenoorth dan Von Koenigswald pada tahun 1931-1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000-300.000 tahun yang lalu.
- Homo Wajakensis
Di temukan oleh Van Riestchoten pada tahun 1889 pada di desa Wajak, Tulungagung. Fosil Homo Wajakensis mempunyai tinggi badan sekitar 130-210 cm, dengan berat badan antara 30-150 kg. Volume otak mencapai 1300 cc. Manusia purba jenis ini hidup sekitar 40.000-25.000 tahun yang lalu, pada lapisan Pleistosen Atas.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCwJcfU5k-UkRDmWla3r6v1f2hMe2yh1POUdEK7-ooVxJ0G6ztIxsFLArbXHAOy3bjiXnddUdJV-uEMMSewQPsLLnsS-JNBNWBTRlU9fAL6Q3sibVZN3xWNwji7t3lVmeJ4n19zPThyphenhyphen6o/s200/homo+sapiens.jpg
- Homo Sapiens
Jenis manusia purba yang memiliki bentuk tubuh yang sama dengan manusia sekarang. Mereka telah memiliki sifat seperti manusia sekarang. Kehidupan mereka sangat sederhana, dan hidupnya mengembara.
Jenis fosil Homo Sapiens yang ditemukan di Indonesia terdiri dari:
1.      Fosil manusia yang ditemukan di daerah Ngandong Blora di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, lembah Sungai Bengawan Solo tahun 1931 - 1934. Fosil ini setelah diteliti oleh Von Koenigswald dan Weidenreich diberi nama Homo Sapien Soloensis.
2.      Fosil manusia yang ditemukan di Wajak (Tulung Agung) tahun 1889 oleh Van Reitschotten diteliti oleh Eugene Dubouis kemudian diberi nama menjadi Homo Sapiens Wajakensis
Tempat penemuan kedua fosil manusia di atas adalah lapisan Ngandong atau Pleistocen Atas dan hidupnya diperkirakan 100.000 - 50.000 tahun yang lalu. Untuk memudahkan Anda memahami lokasi penemuan jenis manusia purba di Indonesia, maka perhatikanlah gambar peta berikut ini.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRfKC57W3oroarOnZhZJs1uxDFjWqb-04SylZP323MvHuxDfeKDWMcTzFjkMGnlz4BFChKaJ3dCfFuPZZygRLYQW7iKUE3-rPnlDZTpOuupKiVG-1u-8Fvn-hvNMqdMVDA0EoYy2L2ocU/s200/sej101_20.gif


BERITA BAHASA JAWA TERBARU TENTANG KESEHATAN


Goreng, numis, lan beragam jenis masak laine, jebulna bisa bahayake kawarasan awake dewe. Luwih-luwih kanggo proses mangsak sing ngasilke akeh keluk, iki berbahaya.
"Keluk dapur, nduweni kesempatan sing podo karo keluk udud, kanggo marakake alangan kawarasan, dadi aja dianggep gampang," munine dokter Lula Kamal.
Lula ngomongke, keluk dapur iku penyebab alangan kawarasan sing seringkali digampangna. Padahal, bahayane isa membahayake awak paling utama rai.
Hal iki, sangka dene keluk pakoleh masak, sing ngandung akeh kandungan zat kimia, kaya karbon monoksida. Samubarang sing iso marakake infeksi saluran pernapasan, karusakan sel lan jaringan lulang, nganti sing terparah, kanker paru lan kanker nasofaring.
Bahaya saka keluk dapur iki, iso disiasati karo cara gampang, salah sijine ngurangi panganan sing proses mangsake arep ngasilke akeh keluk.
"Pilahe mangsakan sing ora ngandung lenga utawa sing ora mangan wayah akeh kanggo dimangsak," ujare Lulu. Kajaba kuwi, kowe para embok omah tangga, iso nggunakne alat khusus go nyedot keluk dapur, sing ngewangi minimalisir cacah keluk sing kehirup saka awake dhewe.





















https://coretinta.files.wordpress.com/2011/09/horstgraben_2.gif


http://image.slidesharecdn.com/tenagapembentuk-120211221839-phpapp01/95/tenaga-pembentuk-11-728.jpg?cb=1329000247
 






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar